Lanjut ke konten

Lili Wahid, Suara Hati untuk Century

Maret 5, 2010

liliwahid

sumber: inilah.com

SIAPAKAH gerangan anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa yang  menolak mengikuti pilihan fraksinya untuk memilih alternatif dua  (gabungan opsi A dan C) dan bahkan bersikukuh untuk memilih opsi C pada voting terbuka di lanjutan Rapat Paripurna mengenai penetapan kesimpulan laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century?

Jawabannya Hj. Lili Chodidjah Wahid. Perempuan kelahiran Jombang 4 Maret 1948 yang akrab dipanggil Lili Wahid ini adalah adalah adik kandung Gus Dur.

Dalam percaturan politik nasional boleh dikata ia adalah pendatang baru. Namanya baru mulai dikenai publik ketika ini memilih mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008 yang melahirkan Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy masing-masing sebagai ketua umum dan sekjen. Kala itu, Lily berseberangan dengan kakaknya, Gus Dur. Karena jasanya itulah Lily Wahid selanjutnya ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Dengan posisi itu, Lily makin dikenal publik. Dan pada Pemilu 2009, Lili selanjutnya melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur II.

Di DPR, ibu beranak tiga ini bukannya nurut dengan partainya yang terkesan ikut apa saja kebijakan pemerintah. Ia malah sebaliknya, kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap bisa
merugikan masyarakat. Bersama politisi perempuan dari partai lain, Lili menjadi inisiator koalisi politisi perempuan di parlemen. Dan saat mencuat skandal Bank Century yang menghebohkan itu, Lily bersama delapan anggota DPR dari lintas fraksi berinisiatif membentuk Tim Sembilan. Tim inilah yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

Boleh dikata, langkah Lili ini cukup berani. Sebab saat itu tidak ada satupun politisi PKB yang berani menyatakan mendukung Pansus Century, apalagi menjadi inisiator. Beberapa elite PKB malah menyesalkan sepak terjang Lili. Tapi Lili tetaplah Lili. Ia yakin dengan apa yang dilakukannya. Bukan hanya di parlemen, di partainya sekalipun ia kritisi. bahkan dia “menggugat” rangkap jabatan menteri dengan jabatan parpol, yang secara tak langsung menohok ketuanya, Muhaimin Iskandar.

Meski pemunculannya dalam kancah politik nasional masih baru, bukan berarti Lili baru mengenal politik. Bahkan saat ia masih remaja. Pada tahun 1967, saat usianya masih sekitar 19 tahun, Lili
sempat dicalonkan menjadi anggota DPR. Namun dia memutuskan membatalkan pencalonan karena sudah banyak anggota keluarga yang menjadi caleg kala itu. Wajarlah, karena ia memang lahir dari
keluarga Wahid Hasyim yang dekat dengan hirup pikuk politik.

Bagi Lili, politik tak identik sebagai upaya perebutan kekuasaan.  Menurutnya, makna politik sesungguhnya adalah cara untuk mencapai kemakmuran rakyat. Untuk mencapai tujuan itu, setiap orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kemampuannya . Masyarakat biasa bisa berpartisipasi dalam politik dengan ikut menyampaikan aspirasinya terhadap situasi perkembangan negara lewat saluran-saluran yang ada.

Maka, ia tidak takut untuk menyuarakan kebenaran. Prinsipnya, katakanlah yang benar meski itu pahit. Dan pada titik inilah Lili berdiri sendiri untuk menyuarakan kebenaran yang dia yakini dalam penanganan kasus Century dalam sidang paripurna  di DPR, yaitu Opsi C. Ia menyakini bahwa proses bailout Bank Century itu menyimpang adanya, walaupun seluruh anggota fraksinya menyatakan tidak. “Ini adalah suara hati nurani, dan saya meyakini sebagai kebenaran, ” tegasnya. Lili sudah mewakafkan diri untuk memberikan suara hatinya untuk Century.

Salam Kompasiana

(Catatan, diolah dari berbagai sumber)

Baca juga 10 Artikel Pilihan Lainnya:

  1. Pidato SBY Membingungkan
  2. Atas Nama Cinta, Saya Hamil dan Dia Dipenjara
  3. Mengintip Malam Pertama Pengantin Turki
  4. Menemukan Tuhan Lewat Seks
  5. Gila! ML Berjamaah buat Cetak Rekor Dunia
  6. Duh! 62,7 % Siswi Sudah tak Perawan?
  7. Gelisah Menanti Saat Bercinta
  8. 28% Pria Indonesia Ketagihan Nonton Film Porno?
  9. Wow! Orgasme Ratusan Kali Sehari?
  10. Mengapa Demo Mahasiswa Makassar Sering Rusuh?

Tinggalkan komentar